Total Tayangan Halaman

Jumat, 24 Februari 2012

TUGAS KKPI


7  POLA KERJASAMA PT RSM
 Pola Kerjasama Program Permagangan/PKL
          Kombinasi pembelajaran teori di ruang kelas dan perpustakaan (theoretical learning) dan pembelajaran praktek di lab (practical learning) dirancang sedemikian rupa dalam rangka menghasilkan lulusan dengan tingkat mutu tertentu yang siap memasuki dunia kerja. Keberhasilan pendidikan vokasi tidak hanya diukur dari segi mutunya saja melainkan juga dari segi relevansinya. Hubungan mutu dan relevansi ibarat dua sisi dari satu keping mata uang. Mutu lulusan pendidikan vokasi dianggap relevan oleh para pengguna lulusan, yang dalam hal ini adalah sektor dunia usaha dan dunia industry (DUDI) apabila apa yang mereka dapatkan sama dengan atau lebih besar dari yang mereka harapkan. Kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya, dimana DUDI menilai bahwa lulusan pendidikan vokasi belum siap kerja, mereka over qualified but under experience . Berdasarkan pengalamannya, banyak pre-rekruit menghadapi dilema dimana banyak pelamar yang memiliki potensi tinggi harus direlakan untuk tidak diseleksi lebih lanjut karena tidak memiliki pengalaman kerja yang relevan sebagaimana seringkali diminta pada iklan-iklan lowongan kerja.
           Sekarang dan kedepan, para penyedia kerja mengharapkan dari para lulusan tidak hanya memiliki pengetahuan dari bidang studi atau keakhliannya saja, tetapi juga kemampuan adaptasi terhadap lingkungan kerja baru dimana mereka bergabung, membawa keterampilan-keterampilan komunikasi yang luar biasa, kemampuan memimpin dan dipimpin, dan kemampuan yang teruji dapat berfungsi secara efisien dan efektif. Ini berarti bahwa transferable skills penting bagi para siswa. Transferable skills adalah keterampilan-keterampilan atau kemampuan-kemampuan yang dapat di-aplikasikan dengan sama dari pekerjaan satu ke pekerjaan lainnya. Keterampilan-keterampilan ini juga dikenal dengan keterampilan keterampilan kunci (key skills), keterampilan-keterampilan jenerik (generic skills) atau keterampilan-keterampilan inti (core skills). Keterampilan-keterampilan tersebut meningkatkan employability lulusan dan dapat diperbaiki melalui pembelajaran di tempat kerja. menyisakan selisih negatif mahasiswa perlu mendapatkan experiential learning. Disamping itu fasilitas laboratorium yang tersedia pada umumnya di set up berupa miniatur simulatif inkubatif eksperimentatif sebagai sarana belajar bukan untuk memproduksi barang atau/dan jasa yang riil untuk pasar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar