Total Tayangan Halaman

Minggu, 25 Desember 2011

TUGAS MATA DIKLAT KKPI

 KELAS:4A3
NIS;6488

Komoditas tanaman di PT Rumpun Sari Medini adalah tanaman Teh.

Pada perusahaan teh di PT Rumpun Sari Medini, dilakukan penanganan Quality Control dengan cara menganalisa pucuk  teh, baik pucuk teh yang belum diolah/yang  baru dipetik dari kebun yang dilakukan dengan  analisa basah dan  pucuk teh jadi yang siap dikonsumsi yang dilakukan dengan analisa kering. Analisa pucuk teh dilakukan untuk mengetahui kualitas dari teh yang akan dipasarkan, sehingga dapat digunakan untuk menetukan harga jual dari teh. Selain itu, analisa pucuk teh juga berguna  untuk mengetahui kualitas  pekerjaan pemetikan di kebun dan pengolahan teh di pabrik itu sendiri.
 
Pengelolaan limbah yang dihasilkan sangat penting untuk dilakukan agar tidak mencemari lingkungan di sekitar pabrik walaupun pada dasarnya proses pengolahan teh tidak menimbulkan limbah yang terlalu berbahaya bagi lingkungan.
Limbah Padat dari proses pengolahan teh berupa bubuk-bubuk teh yang jatuh ke lantai tidaklah terlalu berbahaya. Penanganannya hanya perlu dilakukan dengan cara menyapunya kemudian memasukkannya ke dalam karung untuk selanjutnya dibuang atau dijadikan pupuk organik.
Limbah Cair yang dihasilkan juga sangat kecil bahkan dapat dikatakan tidak ada sama sekali. Limbah cair hanya dihasilkan dari oli maupun bahan bakar yang tercecer yang bisa dibersihkan dengan mengelap atau mengepelnya.
Limbah Gas lebih mendapat perhatian dengan pengaturan letak cerobong asap yang tepat sehingga tidak terlalu dekat dengan tempat dimana karyawan beraktivitas sehingga tidak mengganggu sama sekali. Ditambah dengan adanya tanaman penyejuk membuat kondisi udara di gunung mas bisa tetap terjaga.
 
HRD dan standard Pegawai PT. Rumpun Sari Medini
1. Administratur
• Koordinasi dari semua ini (Asisten/Ka Kebun) KTU, pabrik teknik, sebagai mediator Head Office
• Memberikan penilaian secara teknis pekerjaan terhadap pelaksanaan kegiatan berdasarkan teknis dan cost efisiensi (bukan karakter)
• Cross check ke lapangan sebagai tugas ka kebun (administratur) di atas
• Koordinasi Head Office sebagai atasan langsung bagian operasional
• Bertanggung jawab terhadpa tugas tutorial (pihak-pihak terkait)
• Menjamin keamanan, kondisi yang kondusip terhadap kebun dan segala isinya
Syaratnya :
• Sehat jasmani dan rohani
• Pendidikan diatas SMA
• Diutamakan background pendidikan bidang pengadministrasian
• Berasal dari KTU dan lulus tes pengangkatan
• Menguasai semua aspek budidaya tanaman teh
• Mampu memimpin karyawan di bawahnya
2. KTU / Administrasi
• Bertanggung jawab terhadap kerja di kantor kebun dan bertanggung jawab terhadap pengeluaran yang telah menjadi bagian, mengingat segala sesuatu, harus berdasarkan rencana Head Office. Dan KTU merupakan perwakilan Head Office dengan semua bentuk administrasi
• Pengeluaran di kebun dipertanggung jawabkan oleh KTU dengan cross check untuk mengetahui kebenarannya bersama administratur
• Segala bentuk efisiensi dan berdiri sendiri sebagai lembaga independence, tanpa dapat dipengaruhi pihak-pihak lain, kecuali Head Office sebagai atasan langsung bagian administrasi, keuangan, personalia
• Membuat laporan konsulidasi dari semua kegiatan berdasarkan fisik dan rencana yang ditetapkan dengan cross check secara random setiap item kegiatan
Syaratnya :
• Sehat jasmani dan rohani
• Pendidikan minimal SMA
• Diutamakan background pendidikan bidang pengadministrasian
• Lulus tes dan trainning sebagai KTU
• Berpengalaman sebagai KTU
3. Ka Pabrik / Teknik
• Mempertanggung jawabkan segala bntuk tanggung jawab yang diberikan berdasarkan S.O.P. dan rencana kerja berdasarkan rencana kerja bulanan
• Koordinasi dengan pihak kebun (afdeling), tentang hal yang berhubungan dengan substansi kerja pabrik seperti panen, transportasi, infrastructure perumahan sesuai dengan kebutuhan, keperluan afdeling beserta pengolahan hasil kebun (afdeling)
• Berhak menegur hal-hal yang terjadi di kebun yang tidak sesuai dengan S.O.P. dan rencana kerja yang menjadikan rencana pabrik / teknik tidak sesuai seperti rencana produksi yang tidak sesuai, standar kwalitas dengan kebutuhan-kebutuha penunjang lainnya
• Koordinasi dengan administratur (kalau ada) dalam hal yang berhubungan koordinasi Head Office baik tentang kebijakan maupun instruksi baru
• Menciptakan hal-hal yang dapat membuat efisiensi biaya yang berhubungan dengan cost structure untuk mencapai tingkat optimal
Syaratanya :
• Sehat jasmani, rohani
• Pendidikan minimal SMA
• Diutamakan background pendidikan bidang teknik sipil
• Berasal dari Mandor Teknik yang lulus tes pengangkatan sebagai Ka Pabrik / Teknik
• Berpengalaman sebagai Mandor Teknik
• Menguasai semua aspek budidaya tanaman teh dan cara pengolahannya termasuk dalam penganggaran biaya
• Mampu membuat efisiensi biaya yang berhubungan dengan produksi
• Mampu membimbing karyawan dan mandornya
4. Ka Kebun / Administrasi
• Mengkoordinasikan antara afdeling untuk menentukan norma berdasarkan S.O.P. menentukan prioritas kerja dan menilai kejadian yang sebenarnya
• Mengetahui setiap penyimpangan rencana kerja yang ada di afdeling baik teknis, budidaya maupun cost operasional (efisiensi), dan memberikan instruksi perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi dan memberi motivasi terhadap hal yang sesuai untuk dipertahankan
• Control fisik kegiatan berdasarkan neraca yang ada (S.O.P.) secara bersama-sama dengan asisten dalam satu block penuh seara random
• Meeting koordinasi harian, mingguan terhadap para asisten setiap kegiatan lapangan, untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya, sehingga perbaikan dan pembaharuan segera dapat dilakukan
• Koordinasi dengan Head Office untuk kebijakan-kebijakan yang perlu diambil segera mungkin atau koordinasi dalam bentuk instruksi perbaikan-perbaikan, pembaharuan-pembaharuan dalam pola manajemen yang lebih maju
Syaratnya :
• Sehat jasmani, rohani
• Pendidikan minimal SMA
• Berasal dari Asisten Kebun dan lulus tes pengangkatan sebagai Ka Kebun, dengan prestasi yang baik
• Menguasai semua aspek budidaya tanaman teh termasuk dalam penganggaran biaya
• Mampu mengkoordinasi bawahan-bawahannya
• Mampu memimpin, mengawasi dan membimbing bawahan-bawahannya
5. Asisten Kebun
• Membuat rencana kerja block mingguan dari dasar rencana bulanan
• Memberikan pengarahan tentang block yang dikerjakan hari ini pada pagi hari, dan hari esok pada sore hari kepada para mandor lapangan sesuai bidang yang dikerjakan
• Mengevaluasi kerja para pekerja di lapangan bersama mandor untuk mengetahui norma yang benar
• Kontrol terhadap pekerja para mandor (sampling) dalam satu block penuh untuk mengetahui kejadian yang ada (hasil kerja dan kwalitasnya)
• Membuat analisa kerja para mandor dengan kriteria-kriteria berdasarkan S.O.P. dan efisiensi untuk mengetahui sejauh mana karier yang mereka dapati
• Mengoreksi hasil kerja harian yang disampaikan oleh para mandor untuk kemudian diserahkan kepada bagian administrasi untuk dijadikan data base dan rencana pembayaran
• Meeting koordinasi kegiatan kebun / administrasi tentang rencana berikutnya, dengan memberikan laporan perihal yang dikerjakan di afdeling
• Mempertanggungjawabkan kondisi afdeling, cost, produksi dan efisiensi sesuai dengan tugas tanggung jawab dan bertanggung jawab penuh terhadap hal-hal yang terjadi di afdeling
• Manajemen afdeling merupakan rangkaian hasil pengamatan asisten dan perencanaan yang dapat dijadikan acuan kegiatan yang ada di setiap afdeling
Syaratnya :
• Sehat jasmani, rohani
• Pendidikan minimal SMA
• Diutamakan background pendidikan bidang pertanian
• Berasal dari mandor dan lulus tes pengangkatan sebagai Asisten Kebun, dengan prestasi yang baik
• Menguasai semua aspek budidaya tanaman teh termasuk dalam penggunaan biaya
• Berpengalaman sebagai mandor
• Mampu memimpin, mengawasi dan membimbing karyawan, Mandor sesuai jenis pekerjaan dan SOP
6. Mandor Kebun
• Mengawasi para pekerja di lapangan sesuai dengan jenis pekerjaannya
• Memberikan pengarahan teknis budidaya (S.O.P.)
• Mengabsen para pekerja sebelum dan sesudah kerja
• Menghitung secara random kemampuan / produksi yang dikerjakan
• Membuat laporan harian para pekerja tentang block yang dikerjakan, luas areal, kemampuan para pekerja, kwalitas kerja (S.O.P.), jumlah pekerja dan situasi selama melakukan aktifitas kerja
Syaratnya :
• Sehat jasmani, rohani
• Pendidikan minimal SMA
• Diutamakan background pendidikan bidang pertanian
• Berasal dari karyawan perusahaan dan lulus tes pengangkatan sebagai Mandor
• Menguasa tentang semua aspek budidaya tanaman teh
• Mampu memimpin, mengawasi dan membimbing karyawan sesuai jenis pekerjaan dan SOP.
 

Produk hasil pengolahan di PT. Rumpun Sari Medini yaitu berupa  teh hijau kering yang siap konsumsi yang telah melalui berbagai tahap pengolahan. Produk yang dihasilkan juga ada beberapa macam, yaitu PSB, Lokal(tulang dan jikeng), kempring, dan dust(serbuk).
Sasaran pemakai/konsumen teh hijau kering diantaranya pemakai lokal dan asing. Untuk pemakai lokal biasanya didistribusikan ke pemasok di daerah Solo terlebih dahulu. Sedang untuk pemakai asing, yaitu diexpor ke pemasok di negara Afganistan. Jenis produk yang didistribusikan ke konsumen adalah produk yang sesuai dengan permintaan konsumen itu sendiri.

System pemasaran produk teh di PT. Rumpun Sari Medini yaitu dilakukan tanpa melalui sytem online, karena produk yang dipasarkan hanya dijual dalam skala besar, dan produk biasanya telah dipesan untuk dikirimkan kepada orang-orang tertentu. 
 
PT. Rumpun Sari Medini sebagai perusahaan yang berkembang di suatu wilayah, pastinya juga memberikan kepedulian  kepada lingkungan di sekitarnya. Kepedulian yang diberikan PT. Rumpun Sari Medini telah ditunjukan dengan pemberian kesempatan bekerja untuk warga di sekitar tempat tnggal, membangunkan emplasmen/tempat tinggal gratis untuk karyawannya, sekolah gratis berupa TK, serta tempat ibadah.

Kamis, 05 Mei 2011

BUDIDAYA TANAMAN KAKAO


PENDAHULUAN
Tanaman Kakao merupakan tanaman perkebunaan berprospek menjanjikan. Tetapi jika faktor tanah yang semakin keras dan miskin unsur hara terutama unsur hara mikro dan hormon alami, faktor iklim dan cuaca, faktor hama dan penyakit tanaman, serta faktor pemeliharaan lainnya tidak diperhatikan maka tingkat produksi dan kualitas akan rendah.

PT. Natural Nusantara berusaha membantu petani kakao agar mampu meningkatkan produktivitasnya agar dapat bersaing di era globalisasi dengan program peningkatan produksi secara kuantitas dan kualitas, berdasarkan konsep kelestarian lingkungan (Aspek K-3).
1. Persiapan Lahan
- Bersihkan alang-alang dan gulma lainnya
- Gunakan tanaman penutup tanah (cover crop) terutama jenis polong-polongan seperti Peuraria javanica, Centrosema pubescens, Calopogonium mucunoides & C. caeraleum untuk mencegah pertumbuhan gulma terutama jenis rumputan
- Gunakan juga tanaman pelindung seperti Lamtoro, Gleresidae dan Albazia, tanaman ini ditanam setahun sebelum penanaman kakao dan pada tahun ketiga jumlah dikurangi hingga tinggal 1 pohon pelindung untuk 3 pohon kakao ( 1 : 3 )

2. Pembibitan
- Biji kakao untuk benih diambil dari buah bagian tengah yang masak dan sehat dari tanaman yang telah cukup umur
- Sebelum dikecambahkan benih harus dibersihkan lebih dulu daging buahnya dengan abu gosok
- Karena biji kakao tidak punya masa istirahat (dormancy), maka harus segera dikecambahkan
- Pengecambahan dengan karung goni dalam ruangan, dilakukan penyiraman 3 kali sehari
- Siapkan polibag ukuran 30 x 20 cm (tebal 0,8 cm) dan tempat pembibitan
- Campurkan tanah dengan pupuk kandang (1 : 1), masukkan dalam polibag
- Sebelum kecambah dimasukkan tambahkan 1 gram pupuk TSP / SP-36 ke dalam tiap-tiap polibag
- Benih dapat digunakan untuk bibit jika 2-3 hari berkecambah lebih 50%
- Jarak antar polibag 20 x 20 cm lebar barisan 100 cm
- Tinggi naungan buatan disesuaikan dengan kebutuhan sehingga sinar masuk tidak terlalu banyak
- Penyiraman bibit dilakukan 1-2 kali sehari
- Penyiangan gulma melihat keadaan areal pembibitan
- Pemupukan dengan N P K ( 2 : 1 : 2 ) dosis sesuai dengan umur bibit, umur 1 bulan : 1 gr/bibit, 2 bulan ; 2 gr/bibit, 3 bulan : 3 gr/bibit, 4 bulan : 4 gr/bibit. Pemupukan dengan cara ditugal
- Siramkan POC NASA dengan dosis 0,5 - 1 tutup/pohon diencerkan dengan air secukupnya atau semprotkan dengan dosis 4 tutup/tangki setiap 2-4 minggu sekali
- Penjarangan atap naungan mulai umur 3 bulan dihilangkan 50% sampai umur 4 bulan
- Amati hama & penyakit pada pembibitan, antara lain ; rayap, kepik daun, ulat jengkal, ulat punggung putih, dan ulat api. Jika terserang hama tersebut semprot dengan PESTONA dosis 6-8 tutup/tangki atau Natural BVR dosis 30 gr/tangki. Jika ada serangan penyakit jamur Phytopthora dan Cortisium sebarkan Natural GLIO yang sudah dicampur pupuk kandang selama + 1 minggu pada masing-masing pohon


3. Penanaman
a. Pengajiran
- Ajir dibuat dari bambu tinggi 80 - 100 cm
- Pasang ajir induk sebagai patokan dalam pengajiran selanjutnya
- Untuk meluruskan ajir gunakan tali sehingga diperoleh jarak tanam yang sama

b. Lubang Tanam
- Ukuran lubang tanam 60 x 60 x 60 cm pada akhir musim hujan
- Berikan pupuk kandang yang dicampur dengan tanah (1:1) ditambah pupuk TSP 1-5 gram per lubang

c. Tanam Bibit
- Pada saat bibit kakao ditanam pohon naungan harus sudah tumbuh baik dan naungan sementara sudah berumur 1 tahun
- Penanaman kakao dengan system tumpang sari tidak perlu naungan, misalnya tumpang sari dengan pohon kelapa
- Bibit dipindahkan ke lapangan sesuai dengan jenisnya, untuk kakao Mulia ditanam setelah bibit umur 6 bulan, Kakao Lindak umur 4-5 bulan
- Penanaman saat hujan sudah cukup dan persiapan naungan harus sempurna. Saat pemindahan sebaiknya bibit kakao tidak tengah membentuk daun muda (flush)


4. Pemeliharaan Tanaman
a. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) sebanyak 2-5 liter/pohon
b.Dibuat lubang pupuk disekitar tanaman dengan cara dikoak. Pupuk dimasukkan dalam lubang pupuk kemudian ditutup kembali. Dosis pupuk lihat dalam tabel di samping ini :

Tabel Pemupukan Tanaman Coklat

UMUR
(bulan)

Dosis pupuk Makro (per ha)

Urea
(kg)

TSP
(kg)

MOP/ KCl (kg)

Kieserite (MgSO4)
(kg)

2

15

15

8

8

6

15

15

8

8

10

25

25

12

12

14

30

30

15

15

18

30

30

45

15

22

30

30

45

15

28

160

250

250

60

32

160

200

250

60

36

140

250

250

80

42

140

200

250

80

Dst

Dilakukan analisa tanah


Dosis POC NASA mulai awal tanam :

0 – 24

2-3 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang
setiap 4 - 5 bulan sekali

> 24

3-4 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang
setiap 3 – 4 bulan sekali ( sesekali bisa juga disemprotkan ke tanaman )


Dosis POC NASA pada tanaman yang sudah produksi tetapi tidak dari awal memakai POC NASA :


- Tahap 1 : Aplikasikan 3 – 4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bln, Dosis 3-4 tutup/ pohon
- Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali, Dosis 3-4 tutup/ pohon

Baca selengkapnya:http://teknisbudidaya.blogspot.com/2008/07/leaflet-budidaya-tanaman-kakaocoklat.html

Rabu, 04 Mei 2011

Aktivasi Otak Tengah Untuk Dewasa

Aktivasi Otak Tengah Untuk Dewasa

Sampai saat ini hanya otak tengah anak (usia 5 – 12 thn) saja yang dapat diaktivasi dengan tingkat kesuksesan yang tinggi. Ada apa dengan anak usia di bawah 5 tahun dan di atas 12 tahun? Bagaimana dengan aktivasi otak tengah untuk dewasa?
Usia dibawah 5 tahun.
Anak di bawah usia 5 tahun masih agak sulit untuk memberikan feed back yang akurat. Mereka juga masih agak sulit melaksanakan instruksi yang kompleks. Anak-anak ini masih membutuhkan perhatian ekstra. Itu sebabnya ada istilah balita (bawah lima tahun). Untuk anak di bawah usia 5 tahun dipersilahkan menunggu dulu sampai mereka ‘cukup umur’. Aktivasi otak tengah akan ada terus di Indonesia. Jadi jangan kuatir tidak mendapat kesempatan.
Usia antara 12-15 tahun.
Pada rentang usia ini anak sudah agak sulit di arahkan. Mereka membutuhkan motivasi tertentu untuk melakukan sesuatu. Jika mereka sudah mempunyai suatu pendiria, sulit untuk di ‘bujuk. Usia di bawah 12 tahun masih lebih mudah diarahkan dengan mempergunakan hadiah, atau acara yang menarik. Untuk anak usia 12-15 tahun ini dibutuhkan faktor motivasi. Jika anak sudah mempunyai motivasi yang tinggi untuk mengaktifkan otak tengahnya, maka akan menjadi lebih mudah. Kesulitan kedua adalah rentang usia ini mulai terjadi peralihan ke dewasa. Mereka malu untuk bertindak seperti anak-anak, tetapi masih belum bisa bertindak seperti dewasa. Ada banyak kemungkinan mereka tidak mau ikut ‘goyang’ pada saat lagu anak-anak dibunyikan. Hanya anak-anak yang mau menerima dengan sungguh-sungguh saja yang dapat diaktifkan otak tengahnya.
Usia di atas 15 tahun.
Sekerang ini penelitian untuk dewasa sudah mencapai tahap akhir, dalam waktu dekat akan di umumkan aktivasi untuk dewasa. Tetapi karena kesibukan menangani anak-anak, maka prioritas saat ini masih untuk anak-anak terlebih dahulu. Kemungkinan besar program untuk dewasa akan dimulai tahun 2012 (Tenang kiamat masih belum terjadi kok di tahun itu).

Rabu, 23 Februari 2011

BUDIDAYA KOPI ARABIKA

Pada dasarnya untuk usahatani dan budidaya kopi arabika melalui kegiatan Perluasan, Peremajaan dan Rehabilitasi adalah sama seperti pada kegiatan penanaman baru, yaitu:
Lokasi
- Letaknyas terisolir dari pertanaman kopi varietas lain ± 100 meter.
- Lahan bebas hama dan penyakit
- Mudah pengawasan
Tanah
- PH tanah : 5,5 – 6,5
- Top Soil : Minimal 2 %.
- Strukrur tanah : Subur, gembur ke dalaman relative > 100 cm.
Iklim
- Tinggi tempat : 800 – 2000 m dpl
- Suhu : 15º C - 25º C.
- Curah hujan : 1.750 – 3000 mm/thn dengan bulan kering 3 bulan
Bahan Tanaman
Untuk perbanyakan tanaman di lapangan diperlukan Bibit Siap Salur dengan kriteria sebagai berikut :
Sumber benih : Harus berasal dari kebun induk atau perusahaan yang telah ditunjuk.
Umur bibit: 8 -12 bulan
Tinggi: 20 -40 cm
Jumlah minimal daun tua: 5 – 7
Jumlah cabang primer: 1
Diameter batang: 5 – 6 cm
Kebutuhan bibit/ha
Jarak tanam: 1,25 m x 1,25 m
Populasi: 6.400 tanaman
Untuk sulaman: 25 %
Penanaman
Jarak Tanam
Sistem jarak tanam untuk kopi arabika antara lain :
Segi empat: 2,5 x 2,5 m
Pagar: 1,5 x 1,5 m
Pagar ganda: 1,5 x 1,5 x 3 cm
Lobang Tanam
Pertama, Harus dibuat 3 bulan sebelum tanam.
Kedua, Ukuran lubang 50 x 50 x 50 cm, 60 x 60 x 60 cm, 75 x 75 x 75 cm atau 1 x 1 x 1 m untuk tanah yang berat.
Ketiga, Tanah galian diletakan di kiri dan kanan lubang.
Keempat, Lubang dibiarkan terbuka selama 3 bulan.
Kelima, 2 -4 minggu sebelum tanam, tanah galian yang telah dicampur dengan pupuk kandang yang masak sebanyak 15/20 kg/lubang, dimasukkan kembali ke dalam lubang.
Keenam, Tanah urugan jangan dipadatkan.
Penanaman
Pertama, Penanaman dilakukan pada musim hujan
Kedua, Leher akar bibit ditanam rata dengan permukaan tanah.
Pemeliharaan
a. Penyiangan
1) Membersihkan gulma di sekitar tanaman kopi, 2) Penyiangan dapat dilakukan bersama-sama dengan penggemburan tanah. 3) Untuk tanaman dewasa dilakukan 2 x setahun
b. Pohon Pelindung
Penanaman pohon pelindung
1) Tanaman kopi sangat memerlukan naungan untuk menjaga agar tanaman kopi jangan berbuah terlalu banyak sehingga kekuatan tanaman cepat habis. 2) Pohon pelindung ditanam 1 – 2 tahun sebelum penaman kopi, atau memanfaatkan tanaman pelindung yang ada. 3) Jenis tanaman untuk pohon pelindung antara lain lamtoro, dadap, sengon, dll.
Pengaturan pohon pelindung
1) Tinggi pencabangan pohon pelindung diusahakan 2 x tinggi pohon kopi. 2) Pemangkasan pohon pelindung dilakukan pada musim hujan. 3) Apabila tanaman kopi dan pohon pelindung telah cukup besar, pohon pelindung bisa diperpanjang menjadi 1 : 2 atau 1 : 4.
Pemangkasan Kopi
1) Pangkasan Bentuk
a. Tinggi pangkasan 1,5 – 1,8 m
b. Cabang primer teratas harus dipotong tinggi 1 ruas
c. Pemangkasan dilakukan di akhir musim hujan
2) Pangkasan Produksi
a. Pembuangan tunas wiwilan (tunas air) yang tumbuh ke atas.
b. Pembuangan cabang cacing dan cabang balik yang tidak menghasilkan buah.
c. Pembuanagn cabang-cabang yang terserang hama penyakit.
d. Pemangkasan dilakukan 3 – 4 kali setahun dan dikerjakan pada awal musim hujan.
3) Pangkasan Rejupinasi (pemudaan)
a. Ditujukan pada tanaman yang sudah tua dan produksinya sudah turun menurun
b. Pada awal musim hujan, batang dipotong miring setinggi 40 – 50 cm dari leher akar. Bekas potongan dioles dengan aspal.
c. Tanah disekeliling tanaman dicangkul dan dipupuk
d. Dari beberapa tunas yang tumbuh pelihara 1 -2 tunas yang pertumbuhannya baik dan lurus ke atas.
e. Setelah cukup besar, disambung dengan jenis yang baik dan produksinya tinggi.
Pemupukan
a. Dosis pemupukan kopi per pohon adalah :
Umur 1 tahun : 50 gr Urea, 40 gr TSP, dan 40 gr KCL.
Umur 2 tahun : 100 gr Urea, 80 gr TSP, dan 80 gr KCL.
Umur 3 tahun : 150 gr Urea, 100 gr TSP, dan 100 gr KCL.
Umur 4 tahun : 200 gr Urea, 100 gr TSP, dan 100 gr KCL.
Umur 5-10 tahun : 300 gr Urea, 150 gr TSP, dan 240 gr KCL.
Umur 10 thn keatas : 500 gr Urea, 200 gr TSP, dan 320 gr KCL.
b. Pupuk diberikan dua kali setahun yaitu awal dan akhir musim hujan masing-masing setengah dosis.
c. Cara pemupukan dengan membuat parit melingkar pohon sedalam ± 10 cm, dengan jarak proyek tajuk pohon (± 1 m)
Pengendalian Hama Penyakit.
a. Hama
Hama Bubuk Buah
Penyebab adalah sejenis kumbang kecil yang menyerang buah muda dan tua.
Pengendaliandengan mekanis yaitu dengan mengumpulkan buah-buah yang terserang, secara kultur teknis dengan penjarangan naungan dan tanaman sedangkan secara chemis dengan Insektisida Dimecron 50 SCW, Tamaron, Argothion, Lebaycide, Sevin 85 S dengan dosis 2 cc / liter air.
Bubuk Cabang (Xyloborus moliberus)
Menyerang/menggerek cabang dan ranting kecil 3 – 7 dari pucuk kopi. Daun menjadi kuning dan rontok kemudian cabang akan mongering. Pengendalian sama seperti pada hama bubuk buah.
b. Penyakit
Penyakit Karat Daun
Penyebab adalah sejenis Cendawan. Tanda serangan ada bercak-bercak merah kekuningan pada bagian bawah daun, sedangkan di permukaan daun ada bercak kuning. Kemudian daun gugur, ujung cabang muda kering dan buah kopi menjadi hitam kering dan kualitas tidak baik selanjutnya tanaman akan mati.
Pengendalian secara kultur teknis dengan menanam jenis kopi arabika yang tahan sepertio S 333, S 288 dan S 795 serta menjaga agar kondisi FungisidaDithane M-45 dengan dosis 2 gr/liter air

Sabtu, 12 Februari 2011

BUDIDAYA

HULUAN
Agribisnis kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.), baik yang berorientasi pasar lokal maupun global akan berhadapan dengan tuntutan kualitas produk dan kelestarian lingkungan selain tentunya kuantitas produksi. PT. Natural Nusantara berusaha berperan dalam peningkatan produksi budidaya kelapa sawit secara Kuantitas, Kualitas dan tetap menjaga Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).

II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim
Lama penyinaran matahari rata-rata 5-7 jam/hari. Curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm. Temperatur optimal 24-280C. Ketinggian tempat yang ideal antara 1-500 m dpl. Kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan.
2.2. Media Tanam
Tanah yang baik mengandung banyak lempung, beraerasi baik dan subur. Berdrainase baik, permukaan air tanah cukup dalam, solum cukup dalam (80 cm), pH tanah 4-6, dan tanah tidak berbatu. Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai dapat dijadikan perkebunan kelapa sawit.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Penyemaian

Kecambah dimasukkan polibag 12x23 atau 15x23 cm berisi 1,5-2,0 kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah ditanam sedalam 2 cm. Tanah di polibag harus selalu lembab. Simpan polibag di bedengan dengan diameter 120 cm. Setelah berumur 3-4 bulan dan berdaun 4-5 helai bibit dipindahtanamkan.
Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polibag 40x50 cm setebal 0,11 mm yang berisi 15-30 kg tanah lapisan atas yang diayak. Sebelum bibit ditanam, siram tanah dengan POC NASA 5 ml atau 0,5 tutup per liter air. Polibag diatur dalam posisi segitiga sama sisi dengan jarak 90x90 cm.

3.1.2. Pemeliharaan Pembibitan
Penyiraman dilakukan dua kali sehari. Penyiangan 2-3 kali sebulan atau disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Bibit tidak normal, berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis harus dibuang. Seleksi dilakukan pada umur 4 dan 9 bulan.
Pemupukan pada saat pembibitan sebagai berikut :

Pupuk Makro
> 15-15-6-4 Minggu ke 2 & 3 (2 gram); minggu ke 4 & 5 (4gr); minggu ke 6 & 8 (6gr); minggu ke 10 & 12 (8gr)
> 12-12-17-2 Mingu ke 14, 15, 16 & 20 (8 gr); Minggu ke 22, 24, 26 & 28 (12gr), minggu ke 30, 32, 34 & 36 (17gr), minggu ke 38 & 40 (20gr).
> 12-12-17-2 Minggu ke 19 & 21 (4gr); minggu ke 23 & 25 (6gr); minggu ke 27, 29 & 31 (8gr)
> POC NASA Mulai minggu ke 1 – 40 (1-2cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali).

Catatan : Akan Lebih baik pembibitan diselingi/ditambah SUPER NASA 1-3 kali dengan dosis 1 botol untuk + 400 bibit. 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman

3.2. Teknik Penanaman
3.2.1. Penentuan Pola Tanaman
Pola tanam dapat monokultur ataupun tumpangsari. Tanaman penutup tanah (legume cover crop LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknya dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai.

3.2.2. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum tanam dengan ukuran 50x40 cm sedalam 40 cm. Sisa galian tanah atas (20 cm) dipisahkan dari tanah bawah. Jarak 9x9x9 m. Areal berbukit, dibuat teras melingkari bukit dan lubang berjarak 1,5 m dari sisi lereng.

3.2.3. Cara Penanaman
Penanaman pada awal musim hujan, setelah hujan turun dengan teratur. Sehari sebelum tanam, siram bibit pada polibag. Lepaskan plastik polybag hati-hati dan masukkan bibit ke dalam lubang. Taburkan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang selama + 1 minggu di sekitar perakaran tanaman. Segera ditimbun dengan galian tanah atas. Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis ± 5-10 ml/ liter air setiap pohon atau semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA. Adapun cara penggunaan SUPER NASA adalah sebagai berikut: 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.

3.3. Pemeliharaan Tanaman
3.3.1. Penyulaman dan Penjarangan
Tanaman mati disulam dengan bibit berumur 10-14 bulan. Populasi 1 hektar + 135-145 pohon agar tidak ada persaingan sinar matahari.