Total Tayangan Halaman

Kamis, 10 Mei 2012

KULTUR JARINGAN

kultur-jaringan
Kultur jaringan/Kultur In Vitro/Tissue Culture adalah suatu teknik untuk mengisolasi, sel, protoplasma, jaringan, dan organ dan menumbuhkan bagian tersebut pada nutrisi yang mengandung zat pengatur tumbuh tanaman pada kondisi aseptik,sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman sempurna kembali.
Teori Dasar Kultur Jaringan
a. Sel dari suatu organisme multiseluler di mana pun letaknya, sebenarnya sama dengan sel zigot karena berasal dari satu sel tersebut (Setiap sel berasal dari satu sel).
b. Teori Totipotensi Sel (Total Genetic Potential), artinya setiap sel memiliki potensi genetik seperti zigot yaitu mampu memperbanyak diri dan berediferensiasi menjadi tanaman lengkap.

Aplikasi Teknik Kultur Jaringan dalam Bidang Agronomi
a. Perbanyakan vegetatif secara cepat (Micropropagation).
b. Membersihkan bahan tanaman/bibit dari virus
c. Membantu program pemuliaan tanaman (Kultur Haploid, Embryo Rescue, Seleksi In Vitro, Variasi Somaklonal, Fusiprotoplas, Transformasi Gen /Rekayasa Genetika Tanaman dll).
d. Produksi metabolit sekunder.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Regenerasi
1. Bentuk Regenerasi dalam Kultur In Vitro : pucuk aksilar, pucuk adventif, embrio somatik, pembentukan protocorm like bodies, dll
2. Eksplan ,adalah bagian tanaman yang dipergunakan sebagai bahan awal untuk perbanyakan tanaman. Faktor eksplan yang penting adalah genotipe/varietas, umur eksplan, letak pada cabang, dan seks (jantan/betina). Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagi eksplan adalah pucuk muda, batang muda, daun muda, kotiledon, hipokotil, endosperm, ovari muda, anther, embrio, dll.
3. Media Tumbuh, Di dalam media tumbuh mengandung komposisi garam anorganik, zat pengatur tumbuh, dan bentuk fisik media. Terdapat 13 komposisi media dalam kultur jaringan, antara lain: Murashige dan Skoog (MS), Woody Plant Medium (WPM), Knop, Knudson-C, Anderson dll. Media yang sering digunakan secara luas adalah MS.
4. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman
Faktor yang perlu diperhatikan dalam penggunaan ZPT adalah konsentrasi, urutan penggunaan dan periode masa induksi dalam kultur tertentu. Jenis yang sering digunakan adalah golongan Auksin seperti Indole Aceti Acid(IAA), Napthalene Acetic Acid (NAA), 2,4-D, CPA dan Indole Acetic Acid (IBA). Golongan Sitokinin seperti Kinetin, Benziladenin (BA), 2I-P, Zeatin, Thidiazuron, dan PBA. Golongan Gibberelin seperti GA3. Golongan zat penghambat tumbuh seperti Ancymidol, Paclobutrazol, TIBA, dan CCC.
5. Lingkungan Tumbuh
Lingkungan tumbuh yang dapat mempengruhi regenerasi tanaman meliputi temperatur, panjang penyinaran, intensitas penyinaran, kualitas sinar, dan ukuran wadah kultur.

 http://gurungeblog.wordpress.com/2009/01/23/kultur-jaringan/

Jumat, 24 Februari 2012

TUGAS KKPI


PT. Rumpun Sari Medini sebagai perusahaan yang berkembang di suatu wilayah, pastinya juga memberikan kepedulian  kepada lingkungan di sekitarnya. Kepedulian yang diberikan PT. Rumpun Sari Medini telah ditunjukan dengan pemberian kesempatan bekerja untuk warga di sekitar tempat tnggal, membangunkan emplasmen/tempat tinggal gratis untuk karyawannya, sekolah gratis berupa TK, serta tempat ibadah.

TUGAS KKPI


7  POLA KERJASAMA PT RSM
 Pola Kerjasama Program Permagangan/PKL
          Kombinasi pembelajaran teori di ruang kelas dan perpustakaan (theoretical learning) dan pembelajaran praktek di lab (practical learning) dirancang sedemikian rupa dalam rangka menghasilkan lulusan dengan tingkat mutu tertentu yang siap memasuki dunia kerja. Keberhasilan pendidikan vokasi tidak hanya diukur dari segi mutunya saja melainkan juga dari segi relevansinya. Hubungan mutu dan relevansi ibarat dua sisi dari satu keping mata uang. Mutu lulusan pendidikan vokasi dianggap relevan oleh para pengguna lulusan, yang dalam hal ini adalah sektor dunia usaha dan dunia industry (DUDI) apabila apa yang mereka dapatkan sama dengan atau lebih besar dari yang mereka harapkan. Kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya, dimana DUDI menilai bahwa lulusan pendidikan vokasi belum siap kerja, mereka over qualified but under experience . Berdasarkan pengalamannya, banyak pre-rekruit menghadapi dilema dimana banyak pelamar yang memiliki potensi tinggi harus direlakan untuk tidak diseleksi lebih lanjut karena tidak memiliki pengalaman kerja yang relevan sebagaimana seringkali diminta pada iklan-iklan lowongan kerja.
           Sekarang dan kedepan, para penyedia kerja mengharapkan dari para lulusan tidak hanya memiliki pengetahuan dari bidang studi atau keakhliannya saja, tetapi juga kemampuan adaptasi terhadap lingkungan kerja baru dimana mereka bergabung, membawa keterampilan-keterampilan komunikasi yang luar biasa, kemampuan memimpin dan dipimpin, dan kemampuan yang teruji dapat berfungsi secara efisien dan efektif. Ini berarti bahwa transferable skills penting bagi para siswa. Transferable skills adalah keterampilan-keterampilan atau kemampuan-kemampuan yang dapat di-aplikasikan dengan sama dari pekerjaan satu ke pekerjaan lainnya. Keterampilan-keterampilan ini juga dikenal dengan keterampilan keterampilan kunci (key skills), keterampilan-keterampilan jenerik (generic skills) atau keterampilan-keterampilan inti (core skills). Keterampilan-keterampilan tersebut meningkatkan employability lulusan dan dapat diperbaiki melalui pembelajaran di tempat kerja. menyisakan selisih negatif mahasiswa perlu mendapatkan experiential learning. Disamping itu fasilitas laboratorium yang tersedia pada umumnya di set up berupa miniatur simulatif inkubatif eksperimentatif sebagai sarana belajar bukan untuk memproduksi barang atau/dan jasa yang riil untuk pasar

TUGAS KKPI


System pemasaran produk teh di PT. Rumpun Sari Medini yaitu dilakukan tanpa melalui sytem online, karena produk yang dipasarkan hanya dijual dalam skala besar, dan produk biasanya telah dipesan untuk dikirimkan kepada orang-orang tertentu.
Sesuai dengan komitmen kami untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik karena kepuasan pelanggan adalah tujuan kami serta dikarenakan semakin tingginya permintaan konsumen dari berbagai daerah di Indonesia, maka kami mengajak rekan-rekan untuk bergabung dan mendapatkan tambahan INCOME dengan menjadi Agen / Sub-Agen / Retailer produk TEH HIJAU di wilayah tempat tinggal atau kota Anda.
Peluang Pasar di Negara Produsen
"Ruang lingkup untuk ekspansi konsumsi di pasar impor tradisional seperti Inggris dan Rusia sangat terbatas, namun di negara-negara di mana teh diproduksi, konsumsi teh per kapita nya jauh lebih rendah, sehingga masih ada potensi pasar yang lebih banyak," kata Kaison Chang, Sekretaris FAO Inter-Governmental Group on Tea.
Konsumen di negara-negara penghasil teh minuman hanya sepersepuluh dari jumlah teh di pasar impor. Hal tersebut merupakan kesempatan besar bagi petani teh lokal, jika menerapkan strategi pemasaran yang tepat, kata laporan FAO.
Harga dunia indikatif untuk teh hitam, meningkat 13 persen pada 2009, mendorong harga ke tingkat rekor tahun lalu karena kekeringan di beberapa daerah penghasil teh besar di Asia dan Afrika.
Harga sekarang telah stabil sebagai akibat pola cuaca kembali normal. Efek dari kenaikan harga pada konsumen di negara maju hanya lima persen pada 2009 karena persaingan yang ketat dalam pasar minuman.

TUGAS KKPI



Produk hasil pengolahan di PT. Rumpun Sari Medini yaitu berupa  teh hijau kering yang siap konsumsi yang telah melalui berbagai tahap pengolahan. Produk yang dihasilkan juga ada beberapa macam, yaitu PSB, Lokal(tulang dan jikeng), kempring, dan dust(serbuk).
Sasaran pemakai/konsumen teh hijau kering diantaranya pemakai lokal dan asing. Untuk pemakai lokal biasanya didistribusikan ke pemasok di daerah Solo terlebih dahulu. Sedang untuk pemakai asing, yaitu diexpor ke pemasok di negara Afganistan. Jenis produk yang didistribusikan ke konsumen adalah produk yang sesuai dengan permintaan konsumen itu sendiri.

TUGAS KKPI


HRD dan standard Pegawai PT. Rumpun Sari Medini
  Administratur
• Koordinasi dari semua ini (Asisten/Ka Kebun) KTU, pabrik teknik, sebagai mediator Head Office
• Memberikan penilaian secara teknis pekerjaan terhadap pelaksanaan kegiatan berdasarkan teknis dan cost efisiensi (bukan karakter)
• Cross check ke lapangan sebagai tugas ka kebun (administratur) di atas
KTU / Administrasi
• Bertanggung jawab terhadap kerja di kantor kebun dan bertanggung jawab terhadap pengeluaran yang telah menjadi bagian, mengingat segala sesuatu, harus berdasarkan rencana Head Office. Dan KTU merupakan perwakilan Head Office dengan semua bentuk administrasi
• Pengeluaran di kebun dipertanggung jawabkan oleh KTU dengan cross check untuk mengetahui kebenarannya bersama administratur
:. Asisten Kebun
• Membuat rencana kerja block mingguan dari dasar rencana bulanan
• Memberikan pengarahan tentang block yang dikerjakan hari ini pada pagi hari, dan hari esok pada sore hari kepada para mandor lapangan sesuai bidang yang dikerjakan
• Mengevaluasi kerja para pekerja di lapangan bersama mandor untuk mengetahui norma yang benar
• Kontrol terhadap pekerja para mandor (sampling) dalam satu block penuh untuk mengetahui kejadian yang ada (hasil kerja dan kwalitasnya)
• Membuat analisa kerja para mandor dengan kriteria-kriteria berdasarkan S.O.P. dan efisiensi untuk mengetahui sejauh mana karier yang mereka dapati
. Mandor Kebun
• Mengawasi para pekerja di lapangan sesuai dengan jenis pekerjaannya
• Memberikan pengarahan teknis budidaya (S.O.P.)
• Mengabsen para pekerja sebelum dan sesudah kerja